Lhokseumawe, 5 Agustus 2025 – Pangkalan TNI AL (Lanal) Lhokseumawe melaksanakan Uji Terampil Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) Pangkalan Tingkat-1 (P1) dan Tingkat-2 (P2) Tahun 2025 yang dipusatkan di Mako Lanal Lhokseumawe. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kesiapsiagaan operasional pangkalan guna menjamin kemampuan dan profesionalisme personel dalam mendukung tugas pokok TNI AL.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Komandan Lanal Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) Andi Susanto, yang menyampaikan bahwa pelaksanaan Glagaspur bukan hanya sekadar penilaian rutin, tetapi juga sebagai bentuk pembinaan satuan dan upaya menjaga kesiapan personel dalam menjawab setiap tantangan tugas. Beliau menekankan pentingnya ketelitian, kedisiplinan, serta kekompakan dalam melaksanakan seluruh materi uji yang telah disiapkan oleh Tim Penilai.
Sementara itu, Katim Uji Terampil dari Kolat Koarmada I dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Glagaspur Pangkalan ini mencakup berbagai aspek keterampilan dasar militer dan kemampuan tugas-tugas pangkalan, termasuk di dalamnya kemampuan perorangan maupun kerja tim.
Adapun materi yang diujikan keterampilan Peraturan Baris Berbaris (PBB) bersenjata, pengetahuan teori dalam bentuk uji tertulis, serta kemampuan bongkar pasang senjata laras panjang dan pendek. Selain itu, personel juga diuji dalam upacara persemayaman dan pemakaman militer, tata cara jajar kehormatan dan valreep, serta tali-temali dan penggunaan peluit yang merupakan bagian dari standar operasional kegiatan protokoler dan tradisi militer TNI AL.
Kemampuan komunikasi prajurit diuji melalui materi semaphore, sementara aspek fisik dan ketangkasan melalui renang militer dan menembak. Untuk mendukung sistem pengamanan pangkalan, prajurit juga melaksanakan simulasi penempatan penjagaan obseten, serta pelaksanaan ronda malam.
Seluruh rangkaian uji terampil Glagaspur Pangkalan TK-1 dan TK-2 berjalan tertib, aman, dan penuh semangat, dengan pengawasan langsung dari Tim Uji Kolat Koarmada I. Hasil penilaian ini akan menjadi tolok ukur dalam menetapkan tingkat kesiapan operasional satuan serta evaluasi pembinaan ke depan.

0 Komentar